Minggu, 22 Desember 2013

Pencemaran Udara


BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang           
            Tingkat pencemaran udara di Indonesia semakin memprihatinkan. Bahkan Indonesia menjadi Negara dengan tingkat polusi udara tertinggi ketiga di dunia. Semakin berkembangnya bangsa Indonesia, dan semakin berkembangnya zaman di dunia mengakibatkan seluruh kebutuhan manusia meningkat, dan teknologi di dunia semakin berkembang. Tetapi seiring dengan berkembangnya zaman dan semakin meningkatnya kebutuhan manusia, menyebabkan munculnya berbagai permasalahan yang sangat buruk dampaknya pada manusia dan makhluk hidup lainnya. Contoh permasalahan yang paling berbahaya bagi manusia itu sendiri adalah pencemaran udara. Pada tahun 2003, karena letaknya yang cukup tinggi, Kota Malang memiliki udara yang sejuk dengan suhu rata-rata 24,13°C dan kelembaban udara 72% serta cerah hujan rata-rata 1.883 milimeter per tahun Itu menandakan bahwa kondisi udara pada saat itu ideal biasanya bebas dari asap, sejuk, tidak berbau, dan tidak berwarna. Tetapi kondisi udara saat ini yaitu tercemar karena sudah terkontaminasi asap kendaraan, orang merokok, asap pabrik industri, pembakaran sampah. Sehingga, menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap lingkungan. Perubahan yang paling bisa dirasakan adalah perubahan suhu udara yang semakin panas.
            Oleh karena itu, perlu adanya  kesadaran seluruh warga masyarakat akan pentingnya lingkungan bersih dan sehat. Maka  dari itu, dilaksanakan kegiatan studi lapang yang bertempat di Pabrik Gula Kebon Agung, desa Kebon Agung, Malang, Jawa Timur

B. Rumusan Masalah
            1. Bagaimana kondisi udara di sekitar Pabrik Gula Kebon Agung ?
            2. Apa sumber polusi yang menyebabkan pencemaran udara di sekitar Pabrik Gula Kebon Agung ?
            3. Apa dampak pencemaran udara tersebut ?
            4. Bagaimana solusi untuk mengatasi pencemaran udara tersebut ?

C. Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui kondisi dan sumber polusi di sekitar Pabrik Gula Kebon Agung.
2.      Mengetahui dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi
3.      Menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran udara.

D. Manfaat Penelitian
1.         Bagi Peneliti
·                     Mengetahui penyebab pencemaran udara
·                     Dapat menghimbau masyarakat tentang bahayanya pencemaran udara
·                     Menumbuhkan rasa cinta pada alam lebih tinggi
2.      Bagi Masyarakat
·                     Agar masyarakat lebih menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
·                     Supaya masyarakat menyadari dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup (lingkungan tempat tinggalnya)
3.      Bagi Industri
·                     Agar tidak membuang limbahnya sembarangan
·                     Agar dapat mengelola limbah terlebih dahulu dan berusaha sekuat tenaga untuk memulihkan SDA yang telah terkena polusi.










BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Udara menurut  ahli
1.      ANAXIMENES
Menurutnya, udara merupakan zat yang terdapat di dalam semua hal, baik air, api, manusia, maupun segala sesuatu. Karena itu, Anaximenes berpendapat bahwa udara adalah prinsip dasar segala sesuatu. Udara adalah zat yang menyebabkan seluruh benda muncul, telah muncul, atau akan muncul sebagai bentuk lain.
Pengertian umum udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air,  karbon dioksida , dan gas-gas lain.
Definisi Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder.
  • Pencemaran Primer
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil daari pembakaran.

  • Pencemaran Sekunder
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam [smog fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Gas oksigen merupakan komponen esensial bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Komposisi seperti itu merupakan udara normal dan dapat mendukung kehidupan manusia. Namun, akibat aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan, udara sering kali menurun
            Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas dan partikel. Dalam bentuk gas dapat dibedakan menjadi:
1. Golongan belerang (sulfur dioksida, hidrogen sulfida, sulfat aerosol)
2. Golongan nitrogen (nitrogen oksida, nitrogen monoksida, amoniak, dan nitrogen dioksida)
3. Golongan karbon (karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon)
4. Golongan gas yang berbahaya (benzene, vinyl klorida, air raksa uap)
            Sedangkan jenis pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah
2. Bahan organik yang terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, benzene
3. Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.

Sementara itu, jenis pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pencemaran udara bebas meliputi secara alamiah (letusan gunung berapi, pembusukan, dan lain-lain) dan bersumber kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan bermotor.
2. Pencemaran udara ruangan meliputi dari asap rokok, bau tidak sedap di ruangan.
            Beberapa definisi gangguan fisik pada polusi udara diantaranya :
1. Polusi udara.
2. Panas.
3, Radiasi.




            Beberapa definisi gangguan kimia pada polusi udara diantaranya :
1. Asap industri.
2. Asap kendaraan bermotor.
3. Asap pembangkit listrik.
4. Asap kebakaran hutan.
5. Asap rokok.

            Beberapa definisi gangguan biologi pada polusi udara diantaranya :
1. Timbunan gas metana pada lokasi urungan tanah.
2. Timbunan gas metana pada tempat pembuangan sampah.
3. Uap pelarut organik.























BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Judul Penelitian : Pencemaran Udara di Pabrik Gula Kebon Agung

B.     Lokasi Penelitian : Pabrik Gula Kebon Agung

C. Waktu Penelitian:  1. Hari Selasa, 19 November 2013. Jam 13:45
                                     2. Hari Kamis, 05 Desember 2013. Jam 11:35

D. Alat dan Bahan :   1. Kamera                    3. Alat Tulis
                                     2. Stopwatch              4. Masker

E. Prosedur Penelitian :
             1. Tahap Persiapan
            Setelah kami diberi bekal tentang cara penelitian pencemaran udara oleh guru, kami mengumpul dan turun ke lapangan tepatnya di daerah Pabrik Gula Kebon Agung setelah sepulang sekolah dan membawa alat yang dibutuhkan pada saat penelitian.

1.      Tahap Aklimasi
§  Mengamati keadaan udara di sekitar Pabrik Gula Kebon Agung
§  Mengamati tumbuhan di sekitar Pabrik Gula Kebon Agung
§  Mengamati dampak dari asap Pabrik Gula Kebon Agung
§  Menghitung jumlah kendaraan yang berlalu lalang per menit
§  Mengamati warga sekitar Pabrik Gula Kebon Agung

2.      Tahap Dokumentasi
§  Mendokumentasikan melalui kamera
§  Mencatat jumlah kendaraan yang berlalu lalang per menit dengan stopwatch
§  Mencatat ciri-ciri udara di sekitar


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Berdasarkan penelitian, pencemaran yang terjadi di sekitar Pabrik Gula Kebon Agung terdapat asap kendaraan, asap rokok, asap pabrik yang mengepul di atmosfer,  udara di daerah desa Kebon Agung memiliki ciri-ciri bau yang tidak enak, tidak segar, berwarna putih pekat seperti pada asap kendaraan bermotor dan asap cemaran lainnya. Adanya pepohonan tidak seimbang, dengan jumlah zat polutan di daerah tersebut Tidak hanya pabrik gula kebon agung yang selalu memproduksi gula apalagi pada saat panen tebu tetapi juga jumlah truk pembawa tebu yang lalu lalang, sehingga tidak membuat polusi membaik. Selain itu, berdasarkan survey yang dilakukan, keadaaan di sekitar terlihat ramai dan dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan transportasi baik kendaraan umum maupun pribadi. Keadaan udara di daerah sekitar sangat tercemar karena banyaknya asap kendaraan, asap rokok dan debu-debu. Hal itu sangat berdampak buruk bagi pengguna jalan. Sehingga kami sering menemukan warga memkai masker untuk menjaga kesehatan pernafasan akibat polutan udara. Adapun jumlah kendaraan yang kami survei dalam 2 zona waktu yang berbeda :

No
Hari/ Tanggal
Waktu
Durasi
Cuaca
Jumlah Kendaraan
Truk&Bus
Mobil
Motor
Angkot
1
Selasa, 19 November 2013
13 :45
1 menit
Setelah Hujan
28
34
85
17
2
Kamis, 04 Desember 2013
11 :35
1 menit
Mendung, Gerimis
26
36
70
19







BAB V
PEMBAHASAN

Udara di sekitar Pabrik Gula Kebon Agung memiliki ciri-ciri bau yang tidak enak, tidak segar, berwarna putih pekat seperti pada asap kendaraan bermotor dan asap cemaran lainnya.  Namun kandungan udara bersih belum tentu sehat untuk manusia karena udara yang baik untuk manusia adalah udara yang sehat, tidak mengandung zat berbahaya dan mengandung banyak oksigen. Sumber polusi dari asap kendaraan, asap rokok, asap pabrik yang mengepul di atmosfer.

1.     Dampak terhadap tanaman.
            Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
2.         Hujan asam
            pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain: Mempengaruhi kualitas air permukaan, Merusak tanaman, Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan dan Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
3.         Efek rumah kaca
            Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
4.         Dampak dari pemanasan global adalah:
      Pencairan es di kutub
      Perubahan iklim regional dan global
      Perubahan siklus hidup flora dan fauna

5.         Kerusakan lapisan ozon
            Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

6. Dampak pencemaran udara bagi kesehatan
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan terjadinya:
1. Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan silia menjadi lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan.
2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.
3. Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan.
4. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
5. Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel, sehingga saluran pernafasan menjadi menyempit.
6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir.
             
            Akibat dari hal tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya kesulitan bernafas sehingga benda asing termasuk bakteri/mikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan dan hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.
* Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
* Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
* Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
* Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju
* Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
* Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
*Pemberi insentif bagi kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar   gas:
*Solusi untuk pabrik ialah harus lebih diatasi terutama pada cerobong asap.
















BAB VI
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Kesimpulan dari penelitian ini adalah  pencemaran udara selain disebabkan oleh faktor alam, pencemaran udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya dari kendaraan bermotor, kegiatan industri dan sebagainya. selain dapat membahayakan lingkungan, pencemaran udara juga dapat membahayakan kesehatan manusia
2.      Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan juga berpengaruh terhadap kualitas lingkungan sendiri, apalagi di jaman globalisasi ini pembangunana dimana mana. Termasuk pembangunan pabrik yang kalau tidak di perhatikan dapat membahayakan lingkungan.
3.      Pencemaran udara dapat memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup kurangnya perhatian dari pemerintah juaga memengaruhi perkembangan pencemaran yang kian hari kian meningkat.

B.     Saran
1.      Menurut kami masyarakat kurang memiliki kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan, untuk itu perlu di adakannya sosialisasi mengenai lingkungan. Sebagai pelajar kita juga memiliki peran, kita bisa memulai dari hal hal kecil seperti menggunakan barang barang yang ramah lingkungan, mengadakan kegiatan positif seperti penanaman seribu pohon.
2.      Pemerintah adalah pihak yang memiliki peran paling penting dan seharusnya pemerintah menindak tegas para pelaku perusakan lingkungan , apalagi para pemilik pabrik yang limbahnya berbahaya bagi kesehatan manusia, undang undang yang telah di buat seharusnya ditegakkan agar tetap tidak terjadi pelanggaran.
3.      Oleh karena itu kita sebagai pelajar mulai dari sekarang harus memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbanga lingkungan dan kita juda bisa mempelajari bagaimana cara mengurangi dan mengatasi pencemaran di bumi ini.




DAFTAR PUSTAKA

1.      Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Zat – zat Pencemar Udara
2.      Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengertian Pencemaran Udara
3.      http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/jatim/malang.pdf




Tidak ada komentar:

Posting Komentar