Sabtu, 05 Februari 2011

Anak Yatim Berhak Mendapatkan Kebahagiaan (Cerpen)


Syukuri apa yang ada.
Hidup adalah anugerah.
Tetap jalani hidup ini.
Melakukan yang terbaik.

Apa kasih sayang ada untukku?
Apa kehangatan tersebut ada padaku ? Itulah yang di pikirkan oleh gadis mungil bernama Sivia Azizah. Sebut saja Sivia. Sejak lahir, Sivia di buang oleh orangtua ke panti asuhan. Tahukah kalian ? Sivia tidak dapat perhatian sama sekali kasih sayang dari orang tua Sivia. Apalagi Sivia gx tau di mana keberadaan orang tua Sivia. Sivia menggangap dia anak yatim piatu. Dunia ini begitu HAMPA, SUNYI, SEPI, SERBA GELAP. Sivia terkadang iri melihat mereka yang memiliki orang tua. Mendapat kasih sayang orang tua,  Membuat masakan yang spesial untuk anaknya, Mengantar anaknya pulang pergi sekolah, Mendongengi cerita sebelum tidur, Memberi ciuman hangat di pipi/dahi anaknya. Sivia sungguh iri. Tapi Sivia jalani dengan rasa ikhlas

Sivia tetap bersyukur, betapa diri Sivia ini senantiasa dimanja oleh Tuhan setiap hari. Tidak terhitung berapa banyak nikmat yang Sivia terima dan rasakan sejak dari bangun tidur di pagi hari hingga akhirnya kembali lagi ke peraduan di malam harinya. Betapa dia tak pernah menghentikan kasihnya ke Sivia.

6 tahun pun berlalu,
Sivia tumbuh menjadi wanita permata yang sangat beruntung. Beruntungnya, Sivia memiliki orang tua angkat, mereka trdiri dri suami-istri sebut saja namanya Bunda Uci dan Ayah Duta. Sivia merasa bahagia, trnyata Sivia masih di sayang oleh Tuhan. Sivia di asuh ama kedua orang tua tersebut.

4 tahun kemudian,
di Puncak, Sivia mengajak orangtua angkatnya ke Bukit.

"yah, ayah. Kita ke atas ya yah. Di sana sepertinya indah. Ayo kita ke sana" ajak Sivia.

"jangan Sivia, di sana bukitnya berbahaya. Di sana sangat curam" larang Ayah Duta.

"yah. Ayah ya udah deh aku sendiri aja ke sana" kecewa Sivia dan beranjak pergi ke bukit tersebut.

"tunggu sivia" panggil Bunda Uci.

Sivia pun berhenti melangkah kakinya.

"yah... Sudahlah. Kita temanin saja. " kata Bunda Uci.

"tapi Uci, di sana sangat berbahaya" larang Ayah Duta.

"ya sudahlah. Uci aja yang nemanin Sivia" kata Bunda Uci.

"ayo Sivia" ajak Bunda Uci.

"oke. Dada ayah. Ayah bakalan nyesel" kata Sivia.

Ayah Duta hanya tersenyum melihat Istri dan Anak Angkatnya.

=========>>>>>>>

"naik naik ke puncak bukit. Tinggi tinggi sekali. Naik naik ke puncak bukit. Tinggi tinggi sekali...." nyanyi Sivia.

"hahaha. Sivia sivia. Eh hati-hati ya awas kepleset di sini licin bget" kata Bunda Uci sambil berhati-hati melangkahkan kakinya.

Bunda Uci berjalan sambil menikmati panorama di bukit yang indah. Tanpa di sadari. Pada saat Bunda Uci melangkahkan kakinya. Ia terpleset dan masuk jurang.

"SIIIVVVIIAAAA..." teriak Bunda Uci.

"BBUUNNDAAAA !!!" kata Sivia yang melihat bundanya tergeletak tak sadarkan diri dan kepalanya Bunda Uci membentur sebuah batu yang besar. Darah pun mengalir. Sivia langsung masuk ke jurang dan menggoyangkan tubuhnya Bunda Uci.

"BUNDA !!! SADAR BUNDA ! AYO BANGUN ! SIVIA SAYANG AMA BUNDA ! BUNDA BANGUN !" teriak Sivia.

Tak jauh dari keberadaan Sivia dan Bunda Uci. Ayah Duta mendengar Sivia teriak-teriak.

"AYYYAAAAH !!!" teriak Sivia.

Ayah Dutapun melihat Sivia dan Bunda Uci.

"UUCCCIIII !!!" teriak Ayah Duta dan langsung ikut masuk ke jurang.

"Ayah, ayo kita bawa bunda ke rumah sakit !" ajak Sivia.

Ayah Dutapun menggendong Bunda Uci dan langsung membawa ke Rumah Sakit Menggapai Bintang.

=========>>>>>>>

@di Rumah Sakit Menggapai Bintang
@di koridor dpan ruang ICU

"Uci, kamu harus bertahan." batin Ayah Duta.

Tak lama kemudian, seorang lelaki keluar dari Ruang ICU memakai seragam putih.

"dok... Gimana keadaan istri saya dok" kata Ayah Duta.

"iya dok. Keadaan Bunda gimana?" kata Sivia sambil menangis.

"Maaf, kami sudah melakukan semaksimal mungkin. Dia bgitu byak kehilangan darah akibat itu. Tapi hasilnya nihil. Mungkin ini takdir. Kita harus terima" kata dokter. 

"UUCCCIIII !!!" teriak Ayah Duta dan langsung masuk ke ruang ICU.

"BBUUNNDAAAA !!!" teriak Sivia dan juga langsung masuk ke ruang ICU.

@ruang ICU.

Ayah Duta dan Sivia melihat Bunda Uci yang sudah terbujur kaku.

"BUNDA ! BANGUN BUNDA ! BUNDA CUMA TIDUR KAN ? AYO BUNDA SADAR !!!" kata Sivia sambil menangis dan menggoyangkan tubuhnya Bunda Uci yang sudah terbujur kaku.

PPPLLLLLAAAAAKKK !!! (anggap aja suara tamparan) tamparan dari Ayah Duta mendarat mulus di pipinya sivia.

"GARA GARA KAMU ! UCI JADI BEGINI ! DASAR ANAK PEMBAWA SIAL ! KELUAR KAMU !" kata Ayah Duta.

"Tapi yah..." kata Sivia.

"ALAH, MEMANGNYA JIKA KAMU TERIAK-TERIAK, MENGGOYANGKAN TUBUHNYA, NYAWANYA KEMBALI ? KELUAR KAMU ! SAYA MUAK LIHAT KAMU !!!" kata Ayah Duta.

Mau tak mau Sivia pergi keluar dari Ruang ICU.

"kenapa aku tak memiliki kebahagiaan yang sangat sempurna?" kata Sivia.

Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya.
Ku terus berjanji.
Takkan khianatin pintanya.

Ayah dengarlah.
Betapa sesungguhnya ku mencintaimu.
Kan ku buktikkan ku mampu penuhin maumu.

=========>>>>>>>

Semenjak itulah. Ayah Duta bersikap sinis pada Sivia. Ayah Duta selalu sibuk ke Luar Negeri untuk menjalankan bisnisnya.

2 tahun kemudian.
Ayah Dutapun menemukan pasangan hidupnya, ia menikah dengan temannya sebut saja dia Bunda Winda. Tetapi Bunda Winda, sudah memiliki sebuah mutiara satu-satunya, namanya Ashilla Zahrantiara. Dia umurnya lebih tua dari pada Sivia.

Hari demi hari sudah Sivia lewati. Minggu demi minggu sudah Sivia lewati. Ternyata Bunda Winda dan Shilla memperlakukan yang tidak pantas ke Sivia. Sivia di suruh menyapu, mengepel, mencuci piring, mencuci baju, pokoknya kalian tahu sendirilah pekerjaan pembantu itu seperti apa.

Tapi, Sivia hadapi semua ini. Sivia tabah. Sivia ikhlas.

1 tahun pun berlalu lagi.
Seperti biasa, Sivia di suruh oleh Bunda Winda dan Shilla. Ya... Seperti pekerjaan pembantu. Sivia prnah mnanyakan hal ssuatu ke Bunda Winda dan Shilla.

"Bunda, Kak Shilla. Kenapa aku selalu di suruh mengerjakan hal ini seperti pembantu ?" tanya Sivia kpada mereka berdua.

"HEH, NI PEKERJAAN COCOK BUAT BOCAH TENGIL KAYAK KAMU ! " kata Bunda Winda.

"HELLO, LO NYADAR DONG LO SIAPA ? LO HANYA ANAK ANGKAT DARI PANTI ASUHAN, GILA YA ORANG TUA LU. KEREN AMAT YA BUANG KE PANTI ASUHAN YA. HATI ORANG TUA LO DARI SAMPAH YA ? ckckck" kata Shilla.

"KAK ! SEBURUK APAPUN ORANG TUA AKU ! DIA TETEP ORANG TUAKU" bentak Sivia.

"HEH. LO BERANI YA BENTAK GW ! DASAR CEWE BUANGAN !!! " kata Shilla dan langsung menampar Sivia.

PPPLLLLLAAAAAKKK !!! (anggap aja suara tamparan)

"UDAH DEH LO SANA KERJAIN TUGAS LO YANG BELUM SELESAI ! GW MUAK LIAT MUKA LO !" kata Shilla.

"Iya kak" kata Sivia smbil memegang pipi yang trkena tmparan dri Shilla.

@di kamar Sivia.

"hiks hiks hiks. Tuhan kenapa aku bernasib seperti ini?" kata Sivia.

4 tahun pun berlalu.
Sivia tumbuh menjadi gadis jelita. Masih saja seperti dulu dan bernasib yang sama.Sivia dan Shilla satu sekolah di SMA GEMILANG HARAPAN. Sivia tetap di perlakukan seperti pembantu oleh Shilla dan Bunda Winda.

Suatu malam yang indah, bintang bersinar. Shilla ingin pergi ke pesta temannya, Shilla begitu terlihat cantik, memakai bando putih, dress biru muda, dan sepatu hak tinggi berwarna putih. Pada saat menuruni tangga, Shilla melihat Sivia sedang mengepel lantai.

"hmm... Kayaknya gw punya rencana buat ngerjain dia. Hahaha" batin Shilla.

Shillapun menghampiri Sivia.

"eh, Sivia lo ikut gw sekarang" kata Shilla.

"kemana kak ?" kata Sivia.

"udahlah lo ikut gw aja, itung itung buat refresing" kata Shilla.

"kok tumben ya ? Nggak biasanya ?" batin Sivia.

"mau ikut nggak lo?" tanya Shilla.

"hmm... Ya udah deh kak" kata Sivia.

"dandan yang cantik, gw tunggu lo di mobil. Gak pake lama" kata Shilla

@di perjalanan menuju rumah temannya.
@di mobil.

Sivia memakai dress berwarna pink dan sepatu berhak berwarna putih.

"Kak, ini kita mau kemana kak?" tanya Sivia.

"udah deh, lo diem aja. ngak usah byak bacot !!!" kata Shilla.

Tak lama kemudian Shilla memberhentikan mobil ayahnya.

"lah... Kak ? Kok berhenti ?" tanya Sivia.

"lo turun dari mobil sekarang !" kata Shilla.

"tapi kak, aku takut gelap di sini gelap banget. Udah gitu sepi lagi" kata Sivia.

"gw bilang turun ya turun ! Lo mau gw laporin ke bunda gw. Gw gx mau temen-temen gw lihat lo. BOCAH BUANGAN ! Gw malu punya adik kayak lo ! Ngak sudi gw punya adik kayak lo !" kata Shilla.

Mau tak mau Sivia turun dari mobil ayahnya. Dan Shilla langsung menancap gas. Dan pergi meninggalkan Sivia sendirian di tempat yang sepi, sunyi, hening, dan gelap.
Sivia sangat takut dgan keadaan yang sangat gelap. Tidak jauh dari keberadaan Sivia. Ada 2 orang berpakaian berandalan yang sedang duduk di teras toko.

"fiuh... Gile... Gue boringnya minta ampun" kata manusia/orang/makhluk hidup.

"gabriel... gabriel... .mangnya loe doang... Apa yang boring ? Gw juga kakek. " kata manusia/orang/makhluk hidup yang ternyata dia sedang ngomong dengan sosok gabriel.

"enak aja lo vin. Lo ngatain gw kakek. Muka gw emangnya udah lansia apa. Ganteng-ganteng kayak gini... Dasar kodok ! " kata gabriel.

" bodo amit ! Eh cuy... Lihat di sana deh... Wets... Ada cewek cantik bro." kata Alvin sambil menunjuk Sivia.

" ha... Iya tu bener. Kbetulan gw boring. Kita sikat aja bro buat hiburan. Betul kagak" kata Gabriel.

"Betul iel... Kok otak lo encer ya? Gw kagum ama lo" kata Alvin.

"Cuih... Baru nyadar lo ? " kata Gabriel.


"ya udah, tunggu apa lagi" kata Alvin tidak sabaran.

"ayo" kata Gabriel semangat 45.

Gabriel dan Alvin pun menghampiri Sivia.

"eh cewek... Kok sendirian" kata Alvin.

"eh di sini gelap, sepi loh... Mendingan ikut kita berdua aja." kata Gabriel yang sudah memegang tangannya Sivia.

"iya tu bner, mendingan kamu ikut kita aja. Kita bakal seneng-seneng dri pada di sini kamu sendirian." kata Alvin.

"ayo..." kata gabriel yang sudah menarik tangannya Sivia.

"eh... Lo lepasin tangan gw sekarang ! Sok Kenal lo ! Dan satu lagi jangan megang-megang tangan gw !!!" kata Sivia yang sudah mulai angkat bicara.

"wets... Ni cewek tambah cantik kalau dia marah ! Tambah gila aja ama ni cewek ! Udah Iel, sikat aja. Gw gx sabaran" kata Alvin.

"Udah pokoknya lo harus ikut ama kita berdua. Lo gx usah berontak ama kita berdua. Kalau lo brontak gw abisin lo. !" kata Gabriel yang sudah menampilkan sebilah pisau di depan muka Sivia.

"kalo gw bilang gx mau ya gx mau. Kok lo maksa." tentang Sivia.

"siapa sih yang gx mau maksa dgan kcantikan kamu" kata Alvin mengelus pipinya Sivia.

"cepetan ! Lo harus ikut gw !!! Vin, lo gotong dia aja. Gw gx sabaran." maksa Gabriel.

"siap iel" kata Alvin dan langsung menggotong Sivia.

"LEPASIN GW!!!" kata Sivia.

"DIEM !!!" kata alvin.

"TOLONG !!! TOLONG !!!" teriak Sivia.

"BERISIK BANGET SIH ! DIEM NGAK LO! ATO GW AMBIL NYAWA LO!" ancam gabriel.

Tidak jauh dari keberadaan gabriel dan alvin. Ada 2 orang sahabat.

"cak... Cak.. Eh spertinya tu cewek dalam bahaya" kata sahabatnya Cakka.

"eh iya. Widih mata lo tajam amat ya... Eh gw harus nolongin dia yo, mana tu preman bawa pisau lagi." kata Cakka dan langsung menancap gas motor Cagivanya yang berwarna merah.

"cak, tunggu. Eit dah gw gx di tungguin." kata Rio dan juga langsung menancap gas motor Ninjanya yang berwarna hitam.

Akhirnya Cakka dan Rio melesat menuju ke TKP (Tempat Kejadian Perkara).

"eh Kecebong, lepasin gak tu cewek !" kata Cakka.

"tadi lo bilang gw apa?" tanya Gabriel.

"Kecebong !" kata Cakka.

"dasar Ikan Cupang. Heh... Lo berdua gx usah ikut campur deh!" kata Gabriel.

"POKOKNYA LO HARUS LEPASIN DIA" kata Cakka.

"BERANI LO AMA GW !" kata Gabriel dan sudah mengeluarkan sebilah pisau.

"ok. Gak sia-sia gw, lulusan bela diri tingkat dki." pamer cakka.

"banyak bacot lo. Gw bunuh lo." kata Gabriel.

" gx semudah itu. Santai bro... Ada gw..." kata Rio.

"thanks..." kata Cakka.

"masama. Gw ngurusin tu cewe. Lo hadapin dia" bisik Rio ke Cakka.

"sip..." kata Cakka.

"eh. Lo berdua kelamaan. Tangan gw gatel udah pngen darah mengalir di pisau gw. Hahaha" kata Gabriel.

"lawan lo bukan dia tapi gw" kata Cakka.

"oke kalau itu mau lo" kata Gabriel.

Cakka pun menghindari pisau dari genggamannya Gabriel. Cakka lulusan bela diri. Jadi ia tau cara menghindari dan melawan lawan.

* Rio vs Alvin.

"eh mau lo apain tu cewek! Beraninya ama cewek. Cowok apaan lo ? Dasar cowok pengecut" kata Rio.

"apa? Cowok pengecut ? Dasar Pahlawan Kemalaman" kata Alvin.

"apa lo bilang ?" kata Rio dan langsung menonjok perut Alvin.

"awww..." rintih Alvin. Dan gotongan Sivia lepas dari Alvin.

"eh kamu. Menjauh dri kami" kata Rio ke Sivia.

"makasih ya..." kata Sivia.

"iya masama..." kata Rio.

Pertarungan sangat sengit antara Gabriel vs Cakka dan Alvin vs Rio.

"eh lo... sok... Jadi pahlawan..." kata Alvin dan langsung menonjok ke arah Rio. Tapi beruntung rio bisa menepiskan dri tonjokannya Alvin dan membalasnya

"yo... Awas.. !!!" Kata Cakka.

Alangkah Kagetnya trnyata Gabriel ingin membunuh Rio. Tapi dgan cepat. Cakka menolong sahabatnya dari ancaman bahaya.

Darah segarnya Cakkapun mengalir di pisaunya Gabriel.

"bro, kabur..." ajak Gabriel ke Alvin.

Gabriel dan Alvinpun pergi meninggalkan Cakka, Rio, dan Sivia

"yo... Lo gak knapa-napa kan ?" tanya Cakka.

" gw yang gak knapa-napa tapi lo yg knapa-napa cak. Liat tangan lo cak. Tangan lo luka " khawatir Rio.

"ahelah... Ini cuma luka kecil" kata Cakka.

"tapi kak... Ini parah lo kak. Jangan anggep enteng. O'ya untung aja kak, aku bawa saputangan" kata Sivia smbil mngeluarkan Saputangan dan menutup lukanya cakka.

"makasih ya... O'ya kenalin nama gw Cakka Kawekas Nuraga panggil aja Cakka" kata cakka dan menjulurkan tangan kanannya.

"gw Sivia Azizah... Panggil gw Sivia ato Via" kata Sivia dan membalas uluran tangan Cakka.

1 detik.

Cakka masih menggengam telapak tangan Sivia yang halus.
"gw kok merasa kehangatan dari tangannya Cakka ya?" batin Sivia.
"aduh... Kok gw spot jantung gara-gara lihat matanya Sivia" batin Cakka

45 detik

1 menit.

2 menit.

3 menit.

Cakka tetap masih menggengam telapak tangan Sivia dan memerhatikan Sivia. Rio pun risih melihatnya. Akhirnya Rio mulai angkat bicara.

"ekhem... Kok langit di sana ada banyak bintang yang berbentuk kacang. Sekilo Gocap.ckckck" kata Rio.

Siviapun melepaskan telapak tangannya dari Cakka dan mengalihkan pandangannya.

"iya tah ? Kalau begitu gw mau beli aja. Eh tapi yang odong siapa ya?"

"ya elu lah. Udah tau kacang mahal, masih aja di beli" kata Rio.

"oh... Ya maaf, eh pulang yuk udah jam 10, via mau gw anterin ke rumah lo ngak?" tanya Cakka.

"ya udah deh. Tapi yakin. Kan tangan lo masih sakit" kata Sivia.

"alah... Cuma luka kecil. Polos amat si lu.." kata Cakka.

Sivia hanya cengengesan.

"ya udah ah pacaran mulu" kata Rio.

Akhirnya Sivia diboncengi oleh Cakka dgan motor cagiva merahnya. Dan Rio mengikutinya.

====================

@di dpan gerbang rumah S2 (Sivia dan Shilla)

"makasih ya cak... Oya gw belum kenal ama lo. Nama lo siapa?" tanya Sivia sambil memperhatikan Rio.

"Nama gw Mario Stevano Aditya Haling sebut aja gw Rio" kata Rio.

"makasih ya Cak yo. Udah nolongin gw tadi" kata Sivia.

"ya masama" kata Rio.

"ya udah, gw ama Rio bakil ya. Salam buat orang tua lo" kata Cakka.

"sip... Ngak masuk dulu." kata Sivia.

"Lain kali aja. Udah malem. Bye..." kata Cakka.

"bye..." kata Sivia.

Cakka langsung menancap gas motor Cagivanya yang berwarna merah dan Riopun juga ikut langsung menancap gas motor Ninjanya. yang berwarna hitam meninggalkan Sivia sendiri di dpan rumahnya.

Di perjalanan

Cakka memegang saputangan Sivia.

"ya ampun gw lupa ngembaliin saputangannya sivia. Ya udah deh, bsok pagi gw kembaliin aja. Kan satu sekolah ama gw" batin Cakka.

==================
*Keesokan Harinya.
Kebetulan Pak Dutanya pergi ke Singapura untuk menjalani tugasnya.

@di ruang makan
"SIVIA !!! Ambil tas gw di kamar !!!" kata Shilla.

"ya kak" kata Sivia.

"ya udah deh bunda, aku berangkat ya..." kata Shilla.

"ya... Nih uang jajan kamu" kata Bunda Winda sembari memberikan uang 100rb ke Shilla.

"nih kak" kata Sivia sembari memberikan tas Shilla.

"nih uang jajan kamu. Naik angkot aja" kata Bunda Winda sembari memberikan uang 10rb.

"PAK ONI !!! PAK ONI !!! PAK ONI !!!" kata Shilla memanggil supirnya.

"ada apa non ?" kata Pak Oni.

"anterin gue ke sekolah" kata Shilla.

"siap non" kata Pak Oni.

"bunda, shilla pergi dulu" kata Shilla.

"iya, hati hati di jalan ya" kata bunda Winda.

"bunda, sivia pergi dulu" kata Sivia.

"hmm..." kata Bunda Winda.

Shilla pergi diantarin oleh supirnya. Tetapi Sivia, pergi sendiri dgan menggunakan kendaraan angkutan umum.

@halte bus.

"akh... Itu angkutan umum yang terakhir.gimana nih ? Mana sekolah jauh bget. Aduh... Telat" cemas Sivia.

"hei, kok belum berangkat via ?" kata seseorang yang mengendarai motor cagiva merah.

"cakka ?" kaget Sivia.

"bareng ama gw aja ? Dari pada telat, itu tadi bus terakhir kan" kata Cakka.

"hmm... Iya. Tapi.." kata Sivia menggantung.

"udah, kagak usah ada tapi-tapian. Bareng gw aja. Lo mau telat." kata Cakka.

"ya udah deh. Kalo lo memaksa" kata Sivia.

Akhirnya Sivia bareng dgan Cakka.

@SMA Gemilang Harapan.
@ Parkir.

"makasih ya cakka. Eh gw langsung ke kelas udah mau bel." kata Sivia.

"masama" kata Cakka.

Tak Jauh dari Keberadaan Sivia dan Cakka. Ada 2 orang siswi yang melihat kalau sivia habis di boncengi oleh cowok terfavorit di SMA Gemilang Harapan.

"anjrit, ra. Kita harus kasih tau ke Shilla" kata Angel.

"yup... Shilla harus mengetahui semua ini. Betul ngak ngel ?" kata Zahra.

"yoyoi" kata Angel.

@di kelas Shilla.

"shill lo pasti kaget dnger berita ini" kata Zahra.

"berita apaan ?" tanya Shilla.

"si bocah buangan itu, tadi habis di boncengi ama Kapten Basket Cowo di sekolah ini !" jelas Angel

"maksud lo Sivia di boncengi ama Cakka?" kata Shilla.

"yup... Siapa lagi kalau bukan dia!" kata Zahra.

"lo salah ngeliat kali. Nggak mungkin Cakka begitu." kata Shilla.

"terserah. Ngapain gw ama Angel bohong. Nggak ada untungnya!" kata Zahra.

"udah shill, kita hajar aja tu bocah buangan. Kita kasih pelajaran" kata Angel.

"btul juga lo ngel. Gw harus secepatnya ngasih pelajaran ke dia" kata Shilla.

TTTEEEEEEEEETTTT (anggap bel istirahat)

@di kantin.
SAZ (Shilla, Angel, dan Zahra) menghampiri Sivia dan teman sebangkunya.

PPPLLLLLAAAAAKKK !!! (anggap aja suara tamparan)

Tamparan dari Shilla mendarat mulus di pipi kirinya Sivia. Dan penghuni seluruh kantin melihat pertengkaran SAZ dgan Sivia.

"SHILL... NGAPAIN LO?" tanya ify, teman sebangkunya Sivia.

"LO, NGGAK ADA URUSAN AMA KITA ! JADI LO DIEM AJA!!!" kata Angel

"HEH !!! APA-APAAN LO DEKETIN CAKKA ! LO HANYA BOCAH BUANGAN ! LO HANYA ANAK YATIM !" kata Shilla.

"Udah shill, hajar aja. Kalau kagak gitu. Dia makin kurang ajar ama lo" kata Zahra.

Shillapun menampar Sivia tapi sudah di tahan oleh Seseorang.

"Cakka?" kata Sivia.

"Cak, LEPASIN TANGAN GW ! SAKIT TAU ! " kata Shilla.

"KALO LO NYAKITIN SIVIA LAGI ? LO AKAN BERHADAPAN AMA GW" kata Cakka dan langsung melepas tangan Shilla.

"UDAH AH ! MUAK GW DI SINI !" kata Shilla.

SAZpun meninggalkan Sivia dan Cakka.

"Lo nggak kenapa-napa kan?" tanya Cakka.

"hmm... Gpp kok. Ya udah gw langsung balik ke kelas aja. Makasih ya cak. Ayo fy..." kata Sivia.

"masama" kata Cakka.

Hari demi hari Sivia lewati. Cakka semakin dkat dgan Sivia. Begitupun juga Sivia. Hingga saatnya tibalah hari yang di nantikan oleh Shilla, tepatnya hari Ulang tahunnya Sivia.

"hy guys... Datang ya ke acara pesta topeng dalam rangka ulang tahun gw. Datang ya...Jangan lupa..." kata Shilla yang sedang memberitahukan kepada teman-temannya.

*Hari Ulang Tahun Shilla.
@Rumah S2 (Sivia dan Shilla).

Shilla sangat senang malam ini. Bagaimana tidak ? Detik ini, dia sekarang berdansa dgan Kapten basket cowo dan cowok terpopuler di SMA Harapan Bintang. Siapa lagi, kalau Cakka ? Sebenarnya Cakka tak menginginkan berdansa dgan Shilla. Tapi dia sudah terlanjur janji kpada Shilla. 

*Flash Back on.

"EH ASHILLA ZAHRANTIARA, GW UDAH PERNAH BILANG. JANGAN NYAKITIN SIVIA !" kata Cakka.

"oke... Gw nggak akan nyakitin sivia. Tapi dgan satu syarat." kata Shilla.

"apa?" tanya Cakka.

"lo harus jadi pasangan gw pada saat pesta ulang tahun gw ! Dan gw nggak akan nyakitin Sivia. Gw janji. Apa lo mau ?" kata Shilla

"di sisi lain gw pengen pasangan dgan sivia, di sisi lain gw nggak mau lihat sivia tersiska" batin Cakka.

"hei cak, keputusan lo apaan ?" tanya Shilla lagi.

"oke, gw mau jadi pasangan lo" kata Cakka.

"makasih cak, gw tunggu besok." kata Shilla.

*Flash back off.

"gw sayang ama lo sivia" batin cakka.

DEP !!!

Di rumah Shilla mati lampu. Semua orang berhamburan.

"CAKKA !!! CAKKA !!! LO DI MANA ??? JANGAN TINGGALIN GW" teriak Shilla yang mencari Cakka.

"hiks hiks hiks bunda... Sivia takut" kata Sivia dgan ketakutan.

Cakka pun mendengar tangisan Sivia. Ia tau kalau itu tangisannya Sivia. Cakka pun menghampiri Sivia.

"tenang via... Gw ada di sini ?" kata Cakka sambil menghapus air mata Sivia dgan Sapu tangannya Sivia.

"cakka... Via takut" kata Sivia.

DEP !!!
Lampu kembali menyala.

"udah nyala kan lampunya..." kata Cakka.

"mendingan kita dansa aja" ajak Cakka.

"tapi kak Shilla" kata Sivia.

"udah nggak papa... Selama aku berada di samping kamu. Kamu aman kok! Ayo ah" kata Cakka.

"baiklah, kalau itu maumu" kata Sivia.

Akhirnya Sivia dan Cakka pun berdansa bersama.

(berahli ke Shilla dan pasangannya)

"ayo kita dansa lagi cakka" ajak Shilla.

"Cakka ? Gw bukan Cakka, gw Daud" Kata Daud.

"ha? Daud ?" kata Shilla dan langsung membuka topengnya untuk memastikan Cakka atau Daud. Dan ternyata dia adalah...

"AAAAAAAAAAAAAAAA DAUD !!! NGAPAIN LO DI SINI ?" kata Shilla.

"lah kan elo yang narik gw waktu mati lampu" kata Daud.

"au ah... Sono lo pergi jauh !" kata Shilla.

"awas ya lo vi..." batin shilla.

(kembali ke Cakka dan Via)

"vi... Gw mau ngasih sesuatu ke lo. Tapi lo harus ikut gw. Nggak boleh nolak" kata Cakka.

"ya udah deh . Gw ikut" kata Sivia.

@di tempat tujuan Cakka dan Sivia.

"wah... Di sini indah bget. Keren. Kok gw baru tau ya ada tempat seindah surga kayak gini." kata Sivia.

"lo suka via?" tanya Cakka.

"banget" kata Sivia.

"ya udah yuk ke rumah pohon. Kalau dari sana. Pemandangannya jauh lebih indah dari pada di sini" kata Cakka.

@di Rumah Pohon.

"waw... Bner apa kata lu cak, indah bget" kata Sivia yang terkagum-kagum.

Cakkapun tersenyum melihat tingkah laku Sivia. Cakka pun bernyanyi sambil memainkan gitar.

(KASIH PUTIH)

"sivia, gw sayang bget ama lo lebih dari apapun. Gw cinta bget ama lo lebih dari apapun. Maukah kau menjadi malaikat yang mengisi warna di hatiku?" kata Cakka sambil memegang kedua tangannya Sivia.

"gw mau jadi malaikat di hati lo Cakka" kata Sivia.

"makasih sivia. Gw akan jaga lo di manapun dan kapanpun " kata Cakka

===============

*Keesokan harinya.
@ di Rumah S2.

"Kok sepi bget ya" batin Sivia.

"Pak Oni !" panggil Sivia.

"iya non sivia, ada apa ?" kata Pak Oni.

"kok sepi bget. Pada ke mana?" tanya Sivia.

"loh ? Non Sivia nggak tau. Tadi pagi jam 2, pak duta, pulang kerumah. Trus jam 5, pak duta, bu winda, non shilla brangkat bwa koper. Katanya sih mereka mau liburan ke Amerika 2 minggu" kata Pak Oni.

"oh... Makasih ya pak infonya" kata Sivia.

"ya masama"

Akhirnya Sivia memutuskan untuk menonton tv di kamarnya.

"Telah terjadi kecelakaan pesawat idola dgan nomor 2426-1622-618. Pesawat tersebut tenggelam. Di pastikan tidak ada yang selamat."

"Innalillahi Wainnailaihi Ro'jiun" ucap Sivia.

================

~TAMAT~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar