Morfologi
dan Klasifikasi Rhizopus
oryzae
Klasifikasi Rhizopus oryzae menurut
Germain (2006) adalah sebagai berikut:
Kingdom
: Fungi
Divisio
: Zygomycota
Class
: Zygomycetes
Ordo
: Mucorales
Familia
: Mucoraceae
Genus
: Rhizopus
Species
: Rhizopus oryzae
Menurut Soetrisno (1996) sifat-sifat jamur Rhizopus
oryzae yaitu koloni berwarna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu;
stolon halus atau sedikit kasar dan tidak berwarna hingga kuning kecoklatan;
sporangiofora tumbuh dari stolon dan mengarah ke udara, baik tunggal atau dalam
kelompok (hingga 5 sporangiofora); rhizoid tumbuh berlawanan dan terletak pada
posisi yang sama dengan sporangiofora; sporangia globus atau sub globus dengan
dinding berspinulosa (duri-duri pendek), yang berwarna coklat gelap sampai
hitam bila telah masak; kolumela oval hingga bulat, dengan dinding halus atau
sedikit kasar; spora bulat, oval atau berbentuk elips atau silinder; suhu
optimal untuk pertumbuhan 350C, minimal 5-70C dan
maksimal 440C. Berdasarkan asam laktat yang dihasilkan Rhizopus
oryzae termasuk mikroba heterofermentatif (Kuswanto dan Slamet, 1989).
Peran Rhizopus oryzae sebagai
Bahan Pangan dan Penghasil Enzim
Jamur Rhizopus oryzae merupakan jamur
yang sering digunakan dalam pembuatan tempe (Soetrisno, 1996). Jamur Rhizopus
oryzae aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu
menghasilkan asam laktat (Purwoko dan Pamudyanti, 2004). Jamur Rhizopus
oryzae mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida
dan asam amino (Septiani, 2004). Selain itu jamur Rhizopus oryzae mampu
menghasilkan protease (Margiono, 1992).
Rhizopus oryzae sebagai
Starter
Jamur sering digunakan sebagai starter dalam
pembuatan berbagai jenis keju. Agar tumbuh pada susu, kultur starter
harus mampu untuk memfermentasikan laktosa, menghasilkan asam amino dari proses
proteolisis (Widodo, 1992). Peran utama jamur dalam pembuatan keju adalah
mempertajam cita rasa dan aroma, serta sedikit memodifikasi penampakan tekstur
tahu keju (Daulay, 1991b).
Tempat Hidup Rhizopus Oryzae
a. Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati
Pratiwi, D. A. Maryati, Sri, Srikini, Suharno, Bambang, S. 2006. Biologi Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Setiawati, Tetty, Furqanita, Deswaty. 2005. Biologi Interaktif. Bandung: AZKA
http://www.allergy-details.com/
http://media.wiley.com
a. Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati
Pratiwi, D. A. Maryati, Sri, Srikini, Suharno, Bambang, S. 2006. Biologi Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Setiawati, Tetty, Furqanita, Deswaty. 2005. Biologi Interaktif. Bandung: AZKA
http://www.allergy-details.com/
http://media.wiley.com
Rhizopus oryzae
Ciri-ciri R. oryzae secara umum, antara lain ialah hifa tidak bersekat (senositik), hidup sebagai saprotrof, yaitu dengan menguraikan senyawa organik. Pembuatan tempe dilakukan secara aerobik. Reproduksi aseksual cendawan R. oryzae dilakukan dengan cara membentuk sporangium yang di dalamnya terdapat sporangiospora. Pada R. oryzae terdapat stolon, yaitu hifa yang terletak di antara dua kumpulan sporangiofor (tangkai sporangium). Reproduksi secara seksual dilakukan dengan fusi hifa (+) dan hifa (-) membentuk progamentangium. Progamentangium akan membentuk gametangium. Setelah terbentuk gamentangium, akan terjadi penyatuan plasma yang disebut plasmogami. Hasil peleburan plasma akan membentuk cigit yang kemudian tumbuh menjadi zigospora. Zigospora yang telah tumbuh akan melakukan penyatuan inti yang disebut kariogami dan akhirnya berkembang menjadi sporangium kecambah. Di dalamsporangium kecambah setelah meiosis akan terbentuk spora (+) dan spora (-) yang masing-masing akan tumbuh menjadi hifa (+) dan hifa (-).
http://putupermana.blogspot.com/2012/03/rhizopus-oryzae-materi-kuliah-semester.html
thanks ya.. sedikit membantu menambah pengetahuan..
BalasHapusby: Muhammad Mahardhika Pendidikan Biologi UNIMED
Ini yang saya cari..Makasih ya
BalasHapus